6. Nino Benvenuti
Benvenuti tidak memiliki masa kejayaannya yang panjang di kelas 69,8 kg, namun ia kehilangan gelarnya dari Ki Soo Kim pada bulan Juni 1966, yang secara umum dianggap sebagai keputusan tuan rumah.
Ia merebut gelar tersebut melalui kemenangan KO dari rekan senegaranya, Sandro Mazzinghi, dan menjatuhkan Mazzinghi pada ronde kedua sebelum meraih kemenangan mutlak 15 ronde dalam pertandingan ulang. Ia sering bolak-balik antara kelas menengah junior dan menengah, di mana ia menang 2-1 atas Emile Griffith yang hebat.
7. Floyd Mayweather Jr.
Mayweather tidak memiliki banyak prestasi di kelas 69,8 kg, namun ia naik ke divisi ini tiga kali dan mencetak tiga kemenangan angka atas calon anggota Hall of Fame: Oscar De La Hoya, Saul “Canelo” Alvarez, dan Miguel Cotto. Itu adalah hasil kerja yang solid, dan jika kita ingin mengakui penampilan Thomas Hearns dan Trinidad, Mayweather juga pantas mendapatkan pujian.
8. Felix Trinidad
Sulit dipercaya bahwa Tito hanya menghabiskan satu tahun dan tiga pertandingan di kelas welter super sebelum naik ke kelas menengah, namun tahun itu sangat luar biasa. Kemenangan dua belas ronde atas David Reid dan Fernando Vargas (yang sebenarnya adalah 11,5 ronde) diapit oleh kemenangan KO tiga ronde atas Mamadou Thiam. Kita hanya dapat membayangkan apa yang bisa diraihnya di divisi ini jika ia tetap bertahan.
9. Jermell Charlo
Mungkin mengejutkan bagi beberapa orang, namun faktanya adalah: Jermell menyatukan divisi ini dan mengalahkan semua lawannya di berat badan 69,8 kilogram, meskipun ia membutuhkan dua kali percobaan untuk mengalahkan Tony Harrison dan Brian Castano.
Ia menebus kekalahan angka dan hasil imbang masing-masing dengan menghentikan keduanya dalam pertandingan ulang. Ia juga mencetak kemenangan atas Jeison Rosario dan Austin Trout serta menghancurkan Erickson Lubin dalam satu ronde.
10. Oscar De La Hoya
Tidak ada yang akan berpura-pura bahwa penampilan terbaik De La Hoya adalah saat ia berada di berat badan 69,8 kilogram. Namun, di divisi ini, ia meraih beberapa kemenangan paling memuaskan: ia menghentikan Fernando Vargas pada ronde ke-11 pada tahun 2002, menghentikan Ricardo Mayorga, serta mengalahkan Yory Boy Campas dan Javier Castillejo.
Kekalahannya dari Shane Mosley menjadi kontroversial pada saat itu dan semakin tercemar dengan terungkapnya fakta bahwa Mosley menggunakan PED. De La Hoya juga kalah dari Mayweather melalui keputusan terbelah (split decision).