Mungkin belum ada pemain yang lebih konsisten dan berpengaruh di dunia sepakbola dalam beberapa tahun terakhir. Juara empat kali Premier League, yang juga bisa bermain di lini pertahanan, juga telah mencetak gol akhir-akhir ini, menjadikannya sebagai pemain yang lengkap dalam sepak bola. “Dia mampu melakukan apa pun,” kata Guardiola. “Pemain yang luar biasa.”
14. Didier Drogba
Didier Drogba memiliki semua atribut fisik yang diidamkan dari seorang striker nomor 9: kekuatan, kecepatan, dan postur tangguh. Pemain asal Pantai Gading ini dikenal sebagai pesaing sengit dan tidak egois, membuatnya jadi mimpi buruk bagi lawan dan idaman bagi rekan setim.
Carles Puyol mengakui Drogba sebagai lawan terberat yang pernah ia hadapi, sementara Frank Lampard menyebutnya sebagai pemain yang bersinar di laga besar, menyebutnya “seperti binatang.”
ADVERTISEMENT
Drogba memenangkan dua Sepatu Emas, mencetak 104 gol di Premier League, dan meraih empat gelar liga, menjadikannya salah satu striker paling dominan dalam sejarah liga.
13. Vincent Kompany
Vincent Kompany bergabung dengan Manchester City dari HSV pada 2008 dan meninggalkan klub 11 tahun kemudian sebagai salah satu bek tengah terbaik dalam sejarah Premier League. Dikenal karena dominasinya di udara, kemampuan mengatur bola, dan kepemimpinan kuatnya, Kompany menjadi figur kunci dalam kesuksesan City.
Meski cedera sering mengganggunya, terutama di tahun-tahun akhir, ia selalu hadir di momen krusial. Dua golnya yang paling penting—sundulan melawan Manchester United pada 2012 dan tendangan jarak jauh melawan Leicester City pada 2019—menjadi penentu gelar City. Kevin De Bruyne menggambarkannya sebagai “pemain hebat, pemimpin luar biasa, dan kepribadian yang hebat.”
ADVERTISEMENT
12. Eden Hazard
Meski karier Eden Hazard di Real Madrid mengecewakan, di Chelsea ia merupakan salah satu pemain terbaik Premier League. Dikenal karena kemampuan dribbling, kelincahan, dan penguasaan bola yang luar biasa, Hazard langsung menjadi idola di Stamford Bridge setelah pindah dari Lille pada 2012.
Ia membawa Chelsea meraih dua gelar Premier League dan terpilih sebagai Pemain Terbaik musim 2014/15. Gary Neville pernah menggambarkan Hazard sebagai “puisi dalam gerakan.” Meskipun tidak selalu konsisten di sesi latihan, kemampuannya di lapangan tidak diragukan.
11. Sergio Agüero
Sergio Agüero mencetak salah satu gol paling ikonik dalam sejarah Premier League saat melawan Queens Park Rangers pada musim 2011/12, yang memastikan gelar pertama Manchester City di era Premier League.
ADVERTISEMENT
Striker asal Argentina ini mengoleksi 184 gol di Premier League, menempati peringkat kelima sepanjang masa, dan memenangkan lima gelar liga. Meski kerap dilanda cedera, Agüero dikenang sebagai salah satu striker terbaik dalam sejarah sepak bola Inggris. “Angka-angka Agüero berbicara sendiri,” kata Pep Guardiola. “Dia adalah legenda dan bagian dari sejarah Premier League.”
10. David Silva
Selama sepuluh tahun di Manchester City, David Silva, dijuluki “Merlin,” memukau Premier League dengan kemampuan magisnya di lapangan. Playmaker lincah ini memiliki visi luar biasa, mampu memanipulasi ruang dan menciptakan peluang dengan umpan-umpan akurat.
Roberto Mancini bahkan terkejut City bisa merekrut pemain Spanyol ini, yang dianggap sebanding dengan Xavi dan Iniesta di Barcelona. Silva memenangkan empat gelar Premier League dan terpilih dalam Tim Terbaik Liga sebanyak tiga kali. Patungnya kini berdiri di Stadion Etihad sebagai penghormatan atas kontribusinya yang luar biasa bagi klub.
9. Cristiano Ronaldo
Meskipun periode keduanya di Manchester United tidak berakhir manis, Cristiano Ronaldo tetap menjadi salah satu pemain terbaik yang pernah mengenakan jersey Setan Merah.
Dalam periode pertamanya di Inggris, ia berkembang menjadi pemain kelas dunia, memenangkan tiga gelar Premier League berturut-turut dan meraih Sepatu Emas pada musim 2007/08 dengan 31 gol dari 34 pertandingan. Pemain Portugal ini menjadi sosok yang paling layak mengenakan nomor 7 ikonik United, meninggalkan jejak tak terhapuskan dalam sejarah sepak bola Inggris.
Patrick Vieira adalah prototipe gelandang modern yang tinggi, kuat, dan penuh bakat teknis. Ia menjadi motor utama di balik tim “Invincibles” Arsenal, menunjukkan kombinasi sempurna antara kemampuan bertahan dan menyerang.
Sebagai kapten, Vieira terpilih masuk Tim Terbaik Liga Premier PFA sebanyak enam kali berturut-turut. Menurut Arsène Wenger, Vieira adalah “pemain luar biasa yang memberikan kontribusi tak ternilai bagi Arsenal.”
7. Mohamed Salah
Tidak banyak yang memperkirakan Mohamed Salah akan menjadi pemain luar biasa saat ia tiba di Liverpool pada 2017. Namun, ia langsung memecahkan rekor pencetak gol Premier League dengan 32 gol hanya dalam 36 pertandingan. Salah memenangkan tiga Sepatu Emas dan menjadi bagian penting dari keberhasilan Liverpool meraih gelar liga pada musim 2019/20.
Dengan 73 assist di Premier League dan performa yang tetap impresif meski telah berusia 32 tahun, Salah tak diragukan lagi merupakan salah satu pemain sayap terbaik yang pernah menghiasi Premier League.
6. Frank Lampard
Ketika Chelsea merekrut Frank Lampard dari West Ham pada tahun 2001, banyak penggemar meragukan langkah tersebut. Namun, Lampard segera membuktikan dirinya sebagai ikon di Stamford Bridge dan salah satu gelandang paling ditakuti di dunia sepak bola.
Pada 2005, ia menempati posisi kedua di pemungutan suara Ballon d’Or, hanya kalah dari Ronaldinho, setelah mencetak 13 gol dan memimpin Chelsea meraih gelar liga pertama mereka sejak 1955.
Lampard mencetak 16 gol saat Chelsea mempertahankan gelar di musim berikutnya, serta berhasil mencetak dua digit gol dalam sepuluh musim Premier League berturut-turut. Kemampuannya dalam mencetak gol dan assist menjadikannya salah satu gelandang terlengkap yang pernah dihasilkan oleh sepak bola Inggris.
Dicintai oleh fans Liverpool dan dibenci oleh rival, Steven Gerrard adalah sosok yang sangat dihormati di Premier League meskipun ia tidak pernah meraih gelar liga. Kesalahannya yang terkenal melawan Chelsea pada 2014 kerap dibahas, tetapi tidak menghapus pencapaian luar biasanya.
Gerrard adalah salah satu pemain pertama yang masuk dalam Hall of Fame Liga Premier, setelah masuk Tim Terbaik PFA sebanyak delapan kali—sebuah rekor yang masih tak tertandingi. Paul Scholes, yang sering dianggap sebagai salah satu gelandang terbaik, bahkan mengakui bahwa ia tidak bisa memimpin tim seperti yang dilakukan Gerrard di Anfield selama bertahun-tahun.