4. Kevin De Bruyne
Meskipun Manchester City tidak selalu populer, hampir semua orang setuju bahwa Kevin De Bruyne adalah salah satu pesepakbola terbaik yang pernah ada di Premier League. Pemain Belgia ini dikenal dengan umpan-umpan briliannya dan telah tiga kali dinobatkan sebagai Playmaker Terbaik Liga Premier.
Cedera sering membatasi penampilannya, namun De Bruyne telah memenangkan enam gelar Premier League dan masuk dalam Tim Terbaik Tahun Ini sebanyak lima kali. Joe Cole bahkan menyebutnya sebagai “ayah baptis para gelandang serang” karena kontribusinya yang luar biasa di lapangan.
3. Wayne Rooney
Ketika Wayne Rooney, yang saat itu berusia 16 tahun, mencetak gol menakjubkan melawan Arsenal pada tahun 2002, Arsene Wenger menyebutnya sebagai “bakat terbesar Inggris.” Sir Alex Ferguson langsung bergerak cepat, merekrutnya ke Manchester United dua tahun kemudian dengan harga £25 juta—sangat murah untuk pemain sekelas Rooney.
Di United, Rooney memenangkan 16 trofi, termasuk lima gelar Premier League, dan menjadi pencetak gol terbanyak kedua dalam sejarah liga dengan 208 gol. Meskipun ada anggapan bahwa Rooney bisa mencapai lebih banyak jika menjaga dirinya lebih baik, kontribusinya sebagai penyerang serba bisa tetap luar biasa.
2. Paul Scholes
Paul Scholes memenangkan sebelas gelar Premier League selama kariernya yang gemilang, sebuah bukti dari kehebatannya di lapangan. Selain gelar, Scholes dihormati oleh rekan-rekan dan lawan-lawannya. Thierry Henry menyebutnya sebagai pemain terbaik Premier League, sementara Zinédine Zidane mengaku bahwa Scholes adalah lawan terberatnya, dan Xavi menjadikannya panutan.
Dengan 107 gol di Premier League, Scholes dikenal karena kemampuannya memberikan umpan dan mencetak gol dari lini tengah. Sir Alex Ferguson bahkan memintanya keluar dari masa pensiun untuk membantu United memenangkan gelar liga pada 2013, menganggap Scholes sebagai “pemain sempurna.”
1. Thierry Henry
Meskipun beberapa peringkat bisa diperdebatkan, tidak ada keraguan bahwa Thierry Henry adalah pemain terbaik Premier League. Henry adalah striker dengan kecepatan, ketepatan, dan keanggunan yang tak tertandingi. Arsene Wenger, yang mengubah Henry dari sayap menjadi striker, menggambarkannya sebagai pemain yang mencetak gol kapan pun dia menginginkannya.
Henry mencapai puncaknya di musim 2003/04, mencetak 30 gol dan memimpin “Invincibles” Arsenal. Selain itu, Henry tetap menjadi satu-satunya pemain yang mencetak 20 gol dan memberikan 20 assist dalam satu musim Premier League, menjadikannya contoh sempurna dari seorang pemain serba bisa.