Ski Alpen berkembang di Pegunungan Alpen Eropa Tengah pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Dalam olahraga ini, terdapat dua jenis kompetisi utama: kecepatan dan teknis.
Kompetisi kecepatan meliputi downhill dan super-G (slalom supergiant), di mana peserta menuruni lintasan panjang dengan sedikit tikungan. Sementara itu, kompetisi teknis seperti slalom dan slalom raksasa menuntut peserta melewati gerbang-gerbang yang rapat dengan kedua ski. Pemenang ditentukan berdasarkan waktu tercepat dari dua lintasan.
Federasi Ski Internasional (FIS) mengakui balap downhill pada 1930, dan kejuaraan dunia pertama untuk downhill serta slalom putra digelar pada 1931. Kompetisi putri mulai dipertandingkan pada 1950.
Ski Alpen memulai debutnya di Olimpiade Musim Dingin 1936 di Garmisch-Partenkirchen, Jerman, melalui nomor gabungan downhill dan slalom. Slalom raksasa diperkenalkan pada Olimpiade 1952 di Oslo, Norwegia, sedangkan slalom supergiant ditambahkan pada Olimpiade 1988 di Calgary, Kanada. Tahun yang sama, nomor gabungan kembali diadakan setelah sempat absen, lalu digantikan oleh gabungan slalom dan downhill pada Olimpiade 1998.
Asal Usul Kuno
Ski adalah aktivitas yang sudah ada sejak zaman prasejarah. Ski tertua, ditemukan di Rusia, diperkirakan berasal dari 8000-7000 SM. Bukti lainnya terdapat di Eropa Utara, seperti ukiran batu berusia 4.000 tahun di Norwegia dan fragmen ski berusia 1.000-3.500 tahun di rawa-rawa Swedia, Norwegia, serta Finlandia.
Ski awalnya lebih pendek dan lebar, menyerupai sepatu salju. Selain di Eropa, referensi ski juga ditemukan di Tiongkok utara pada masa Dinasti Han (206 SM–220 M). Suku Sami mengklaim sebagai penemu ski, yang digunakan untuk berburu sejak zaman Romawi. Bangsa Viking juga memanfaatkan ski antara abad ke-9 hingga ke-11. Hingga kini, ski masih digunakan di pedesaan Rusia dan Skandinavia.
Ski juga memiliki sejarah militer panjang. Orang Norwegia menggunakan ski untuk pengintaian selama Pertempuran Oslo pada 1200. Pasukan ski terlibat dalam perang di Swedia (1452) hingga konflik di Finlandia, Norwegia, Rusia, dan Polandia dari abad ke-15 hingga ke-17.
Buku panduan ski pertama ditulis oleh Kapten Jens Emmahusen pada 1733. Kompetisi ski militer dimulai pada 1767, yang kemudian berkembang menjadi biathlon—gabungan ski dan menembak sasaran.
Hingga abad ke-20, ski terus digunakan dalam militer untuk pengintaian dan operasi infanteri di medan bersalju. Pasukan ski memainkan peran penting selama Perang Dunia I dan II. Banyak veteran dari perang ini kemudian mempopulerkan ski sebagai olahraga dalam kehidupan sipil.
Kompetisi Pertama
Ski berkembang dari sekadar alat transportasi menjadi olahraga pada akhir abad ke-19. Kompetisi ski nonmiliter pertama kali dilaporkan diadakan pada tahun 1840-an di Norwegia utara dan tengah.
Kompetisi ski nasional pertama di Norwegia diadakan di ibu kota Christiania (sekarang Oslo) pada tahun 1868 dan dimenangkan oleh Sondre Norheim. Kejuaraan ini dianggap sebagai awal dari munculnya antusiasme besar terhadap ski.
Beberapa dekade kemudian, olahraga ski mulai menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika Serikat, di mana para penambang mengadakan kompetisi ski untuk menghibur diri di musim dingin. Kompetisi slalom pertama diadakan oleh Sir Arnold Lunn pada tahun 1922 di Mürren, Swiss.
Masuk Olimpiade
Ski Alpen putra dan putri pertama kali dipertandingkan Olimpiade pada tahun 1936 di Garmisch-Partenkirchen. Saat itu, satu-satunya cabang olahraga yang dipertandingkan adalah gabungan kompetisi downhill dan slalom.
Pada tahun 1948, cabang olahraga ini mulai dipisah, dengan perlombaan downhill dan slalom diadakan secara terpisah. Empat tahun kemudian, slalom raksasa ditambahkan sebagai cabang olahraga tersendiri, dan pada tahun 1988, slalom supergiant (slalom super raksasa) menjadi cabang olahraga keempat yang terpisah.