Gabby Thomas baru-baru ini menorehkan namanya di puncak dunia atletik dengan meraih medali emas di nomor lari speed 200 meter putri pada Olimpiade Paris 2024. Namun, kisah Thomas lebih dari sekadar pencapaian atletiknya.
Lulusan Universitas Harvard ini adalah contoh teladan dari seseorang yang berhasil memadukan kecerdasan akademik dengan keberhasilan di dunia olahraga. Gabby Thomas merupakan lulusan Universitas Harvard dengan gelar magister dalam kesehatan masyarakat.
Selama studi pascasarjananya, Gabby fokus mempelajari pola tidur etnis minoritas. Hal tersebut menunjukkan minat dan komitmennya dalam bidang kesehatan. Gelar akademiknya menambah kedalaman dalam kariernya.
Ini membuktikan bahwa dia tidak hanya berprestasi di lintasan tetapi juga memiliki kepedulian terhadap isu-isu sosial dan kesehatan masyarakat. Kemenangan Gabby Thomas pada malam Selasa (6/8) di Paris 2024 adalah puncak dari perjalanan panjang dan penuh dedikasi.
Medali emas di lari nomor 200 meter tidak hanya menandai pencapaian pribadi yang luar biasa tetapi juga langkah besar dalam karier atletiknya. Kemenangan ini memberi Thomas kesempatan untuk menggunakan platform barunya untuk menginspirasi generasi muda, terutama perempuan yang memiliki impian besar dalam dunia olahraga.
“Saya ingin gadis-gadis muda melihat kami sebagai atlet wanita yang kuat dan merasa mereka juga bisa melakukannya,” ujar Gabby Thomas dalam konferensi pers setelah perlombaan.
“Saya ingin mereka merasa terdorong untuk terjun ke dunia olahraga profesional, saya ingin mereka merasa terdorong untuk mengejar impian mereka, tidak peduli seberapa besar atau kecilnya,” kata Gabby Thomas.
Menginspirasi Generasi Muda
Gabby Thomas lahir di Atlanta dan dibesarkan di Florence, Massachusetts. Ia bersekolah di The Williston Northampton School tempat ia mengasah bakat atletiknya. Setelah itu, dia melanjutkan studinya di Universitas Harvard sambil berkompetisi di bidang atletik Divisi I NCAA.
