Anastasia Bliznyuk, ‘Ratu Peri’ Rusia Juara Senam Ritmik

“Dia tampak seperti ratu peri yang sedang mengawasi gadis-gadis muda,” kata seorang netizen.

Juara senam ritmik Rusia, Anastasia Bliznyuk, baru-baru ini membimbing tim Tiongkok meraih medali emas bersejarah dalam kategori senam ritmik berkelompok di Olimpiade Paris.

Prestasi ini menarik perhatian luas di dunia maya, karena Tiongkok menjadi negara non-Eropa pertama yang memenangkan medali emas dalam kategori ini yang selama beberapa dekade didominasi oleh negara-negara Eropa Timur seperti Rusia, Belarus, dan Ukraina.

Foto Anastasia Bliznyuk yang dengan bangga memandang para atlet muda Tiongkok yang dilatihnya viral di Weibo. Seorang netizen menyebutnya “seperti ratu peri yang mengawasi gadis-gadis muda.”

ADVERTISEMENT

Bliznyuk, yang berusia 30 tahun, memiliki tinggi 173 cm, rambut pirang mencolok, dan mata biru. Ia adalah pesenam ritmik legendaris yang bergabung dengan tim nasional Rusia pada tahun 2009.

Ia meraih gelar juara grup all-around di Olimpiade 2012 dan 2016, serta medali perak di Olimpiade 2020. Setelah Rusia dilarang berpartisipasi dalam acara olahraga internasional akibat doping dan invasi ke Ukraina, Bliznyuk memutuskan untuk melanjutkan kariernya di tempat lain.

ADVERTISEMENT

Pada tahun 2022, ia bergabung dengan tim senam ritmik Tiongkok sebagai pelatih teknik. Bliznyuk cepat belajar bahasa Mandarin dalam waktu tiga bulan agar bisa berkomunikasi dengan timnya dengan lancar. Ia memadukan teknik senam ritmik Rusia dengan budaya tradisional Tiongkok, seperti tai chi, untuk meningkatkan pengendalian tubuh para atlet.

Di bawah asuhan Bliznyuk, tim Tiongkok meraih emas pada final grup senam ritmik di Olimpiade Paris pada 10 Agustus, menampilkan estetika tradisional Dinasti Han dan Tang melalui penggunaan pita dan bola. Bliznyuk dikenal tegas saat latihan tetapi lembut dalam kehidupan sehari-hari, dan ia dianggap sebagai teman dekat oleh para atlet.

Baca Juga:  Jadwal Lengkap Renang Artistik di Olimpiade Paris 2024

Bliznyuk juga menjelajahi berbagai kota di Tiongkok, termasuk Chongqing, dan mengembangkan kecintaannya pada hidangan lokal seperti hotpot dan makanan pedas. Pujian luas diterima Bliznyuk di media sosial, dengan banyak yang mengapresiasi kontribusinya dan menantikan kolaborasi lebih lanjut antara budaya senam Tiongkok dan Rusia.

ADVERTISEMENT

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU

TERPOPULER