Apa Arti Kartu Kuning dalam Sepak Bola?

Pelanggaran profesional, tekel yang tidak tepat, perilaku tidak sportif, dan perbedaan pendapat bisa membuat pemain sepak bola bermasalah dengan wasit.

Kadang-kadang ini hanya berujung pada teguran, tetapi bisa juga berarti peringatan lebih keras. Jika pelanggaran dianggap cukup serius, wasit akan memberikan tindakan resmi, yaitu kartu kuning. Lalu apa arti Kartu Kuning?

Dalam sepak bola, arti kartu kuning diberikan untuk menunjukkan bahwa seorang pemain atau ofisial tim (manajer dan pelatih juga bisa menerima kartu kuning di pinggir lapangan) telah diperingatkan secara resmi. Wasit akan mencatat detail pelanggaran, termasuk waktu dan jenis pelanggaran. Momen ketika wasit mencatat pelanggaran inilah yang sering disebut dengan “kartu kuning.”

Pemain profesional kadang-kadang mendapat kartu kuning karena pelanggaran yang tidak disengaja, tetapi peringatan resmi tetap diberikan. Kartu kuning bisa juga diberikan untuk permainan berbahaya atau agresif, kurangnya rasa hormat kepada lawan, atau perayaan yang tidak pantas. Contoh terkenal adalah kartu kuning kedua Romelu Lukaku saat melawan Juventus di Coppa Italia, yang kemudian dicabut.

ADVERTISEMENT

Saat menerima kartu kuning, pemain tetap boleh bermain karena tidak ada “sin bin” seperti dalam rugby atau hoki es. Namun, jika seorang pemain menerima dua kartu kuning dalam satu pertandingan, kartu kuning kedua berubah menjadi kartu merah. Ini berarti pemain harus keluar dari pertandingan dan tidak boleh bermain lagi dalam pertandingan tersebut.

Sebentar lagi, kita akan melihat apa yang terjadi ketika seorang pemain dikeluarkan dari lapangan. Tetapi pertama-tama, mari kita bahas lebih lanjut pelanggaran apa saja yang bisa membuat pemain mendapatkan kartu kuning dari wasit.

Jenis Pelanggaran yang Mendapat Kartu Kuning

Pelanggaran yang bisa membuat pemain sepak bola mendapat kartu kuning dari wasit meliputi berbagai tindakan yang dianggap tidak aman atau tidak sportif. Berikut ini beberapa contohnya:

ADVERTISEMENT
  1. Permainan yang tidak aman atau sembrono
  2. Tidak menghormati lawan
  3. Menghentikan serangan yang menjanjikan
  4. Memprotes atau tidak setuju secara terbuka terhadap keputusan wasit.
  5. Memasuki lapangan tanpa izin
  6. Perayaan yang tidak pantas: Misalnya, melepas baju atau masuk ke area penonton saat merayakan gol.
  7. Menuntut peninjauan VAR: Memasuki area peninjauan wasit atau terlalu menuntut peninjauan video dalam pertandingan dengan VAR.
  8. Sengaja meninggalkan lapangan tanpa izin dari wasit.
  9. Membuang-buang waktu atau Menunda dimulainya kembali permainan terlalu lama.
  10. Sentuhan ilegal bola: Penjaga gawang menyentuh bola untuk kedua kalinya secara ilegal setelah tendangan gawang atau tendangan bebas.
  11. Tidak menghormati jarak: Menolak untuk menghormati jarak empat meter dari bola yang dijatuhkan seperti pada lemparan ke dalam, tendangan bebas, tendangan sudut, atau tendangan gawang.
  12. Perilaku tidak sportif: Tindakan yang dianggap tidak sportif oleh wasit.
Baca Juga:  Apa Itu Gol Olimpico? Begini Cara Mencetaknya

Tindakan-tindakan ini bisa membuat nama pemain tercatat dalam buku catatan wasit dan berujung pada peringatan resmi berupa kartu kuning.

Aturan Suspensi Kartu Kuning

Dalam sepak bola, jika seorang pemain menerima dua kartu kuning dalam satu pertandingan, kartu tersebut akan berubah menjadi kartu merah dan pemain tersebut akan dikeluarkan dari lapangan. Hal ini juga menyebabkan pemain tersebut harus absen dalam pertandingan berikutnya.

Namun, dalam kompetisi Eropa, terdapat aturan khusus terkait akumulasi kartu kuning yang terbagi dalam empat kasus. Berikut adalah penjelasannya:

ADVERTISEMENT

Kasus 1: Babak Kualifikasi sebelum Penyisihan Grup

Jika seorang pemain menerima tiga kartu kuning berturut-turut tanpa menerima kartu merah, pemain tersebut akan dilarang bermain dalam satu pertandingan. Jika pemain tersebut kembali menerima kartu kuning berturut-turut dalam pertandingan berikutnya, hukuman tersebut akan berlaku kembali saat menjalani babak penyisihan grup.

Kasus 2: Babak Grup

Aturan dalam babak grup sama dengan babak kualifikasi. Pemain yang menerima tiga kartu kuning akan otomatis dilarang bermain dalam satu pertandingan. Jika pemain menerima dua kartu kuning berturut-turut, mereka akan kembali dilarang bermain dalam satu pertandingan.

Kasus 3: Fase Gugur

Dalam fase gugur, akumulasi kartu kuning akan tetap dihitung dari babak penyisihan grup dan bersifat kumulatif. Namun, hitungan tersebut akan dihentikan saat mencapai babak semifinal.

Kasus 4: Babak Final

Seorang pemain tidak dapat bermain di final jika menerima kartu merah dalam salah satu dari empat pertandingan terakhir. Akumulasi kartu kuning akan dihapus pada laga semifinal, sehingga tidak mempengaruhi partisipasi pemain di final.

ADVERTISEMENT

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU

TERPOPULER