Apa Itu Taktik Parkir Bus dalam Sepak Bola?

Mourinho pernah berkata, "Kami memenangkan pertandingan di Barcelona, tetapi semua orang mengatakan kami memarkir bus di depan gawang. Kami tidak memarkir bus, kami memarkir pesawat."

“Parkir bus” adalah taktik bertahan saat tim tidak menguasai bola. Ketika sebuah tim memarkir bus, mereka membentuk pertahanan yang kuat dengan menempatkan banyak pemain di belakang bola.

Intinya, ini berarti menarik sebagian besar pemain ke area pertahanan, bertahan sangat dalam, dan menjaga struktur pertahanan yang kompak berdasarkan zonal marking.

Karena bertahan sangat dalam, tim yang memarkir bus biasanya menciptakan peluang melalui serangan balik cepat daripada menguasai bola dan mengoper perlahan ke depan. Dengan menarik lawan ke area pertahanan mereka, tim bertahan menciptakan ruang di lapangan yang bisa dimanfaatkan untuk serangan balik.

ADVERTISEMENT

Meskipun strategi ini sering dikritik dan dianggap negatif (beberapa bahkan menyebutnya “anti-sepak bola”), ada keuntungan signifikan dari gaya bermain ini. Inilah mengapa taktik ini sering digunakan oleh pelatih-pelatih cerdik dalam dunia sepak bola.

Manfaat Parkir Bus

“Parkir bus” adalah strategi untuk mencegah lawan menemukan ruang di area pertahanan tim Anda. Dengan garis pertahanan dan lini tengah yang sangat rapat, ruang untuk lawan menjadi sangat terbatas. Taktik ini membantu mengurangi peluang lawan untuk mencetak gol seminimal mungkin dengan menjaga pertahanan tetap kaku dan kompak.

Pertahanan yang efektif bergantung pada kekompakan horizontal dan vertikal. Ini memungkinkan tim untuk menciptakan penghalang kuat di depan gawang. Prinsip dasarnya adalah dengan membuat area yang perlu dijaga sekecil mungkin, lalu menjaga area tersebut secara zonal tanpa menekan bola secara berlebihan.

ADVERTISEMENT

Ini mencegah terbukanya celah yang bisa dimanfaatkan lawan. Pemain bertahan harus menahan keinginan untuk menekan dan fokus bertahan, menunggu lawan bergerak dan menghalangi mereka menemukan ruang.

Berbagai formasi bisa digunakan untuk menerapkan taktik “parkir bus”, namun yang paling populer dan efektif adalah 4-4-2 (dengan satu penyerang sedikit mundur) dan 4-2-3-1. Kedua formasi ini cocok untuk menciptakan dua barisan pertahanan dan lini tengah yang kuat dan kompak, sehingga sering dikaitkan dengan strategi ini.

Baca Juga:  149-0, Sejarah Kemenangan Terbesar di Lapangan Hijau

Mengapa Disebut “Parkir Bus”?

Mari kita telusuri asal-usul frasa ini. Ketika mendengar “parkir bus”, mungkin yang terlintas adalah pelatih asal Portugal, José Mourinho. Mourinho, yang telah meraih berbagai trofi Eropa dan domestik bersama klub seperti Porto, Chelsea, Internazionale, Real Madrid, dan Roma, adalah orang pertama yang menggunakan istilah ini di Inggris.

ADVERTISEMENT

Namun, Mourinho awalnya tidak menggunakan istilah ini untuk menggambarkan taktiknya sendiri. Ia pertama kali menggunakannya untuk mengkritik gaya permainan Tottenham Hotspur yang sangat defensif saat hasil imbang 0-0 melawan Chelsea pada tahun 2004.

Mourinho berkata kepada wartawan, “Seperti yang kami katakan di Portugal, mereka membawa bus dan mereka meninggalkan bus di depan gawang.” Ia menambahkan bahwa sebagai penonton yang membayar £50 untuk menonton pertandingan itu, ia akan merasa frustrasi karena Spurs hanya datang untuk bertahan.

Adam Hurrey, penulis *Football Clichés*, menjelaskan bahwa ungkapan Mourinho berasal dari frasa Portugis “estacionar o autocarro”, yang digunakan untuk mengkritik gaya bermain yang sangat defensif. Seiring waktu, istilah ini semakin sering digunakan oleh Mourinho dan para pengkritiknya.

Contoh terkenal lainnya adalah saat Inter Milan, yang dilatih oleh Mourinho, berhasil menyingkirkan Barcelona dari Liga Champions pada tahun 2010.

Mourinho berkata, “Kami memenangkan pertandingan di Barcelona, tetapi semua orang mengatakan kami memarkir bus di depan gawang. Kami tidak memarkir bus, kami memarkir pesawat, dan kami melakukannya karena dua alasan: 1, karena kami hanya memiliki sepuluh pemain, dan 2, karena kami mengalahkan mereka 3-1 di San Siro, bukan dengan bus, atau kapal, atau pesawat, tetapi dengan menghancurkan mereka.” Mourinho menunjukkan bahwa meskipun mereka bertahan dengan sangat ketat, mereka tetap mampu meraih kemenangan besar.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU

TERPOPULER