Tendangan penalti dalam futsal adalah momen krusial yang kerap menentukan hasil pertandingan. Sebagai bagian dari permainan, penalti diberikan ketika terjadi pelanggaran berat di area tertentu yang diatur secara khusus dalam Aturan Penalti Futsal.
Namun, pelaksanaan penalti tidak hanya sekadar menendang bola ke gawang, melainkan melibatkan prosedur dan aturan yang harus dipatuhi oleh semua pemain, termasuk kiper.
Artikel ini akan membahas seluk-beluk tendangan penalti dalam futsal, mulai dari lokasi titik penalti, jarak yang harus ditempuh bola, hingga aturan ketat yang mengatur posisi dan perilaku pemain saat penalti dilakukan. Dengan memahami aturan ini, baik pemain maupun penonton dapat lebih mengapresiasi kompleksitas yang melingkupi situasi penalti.
Simak penjelasan berikut untuk mengetahui secara rinci bagaimana tendangan penalti dalam futsal dilakukan, termasuk posisi pemain, prosedur eksekusi, hingga pelanggaran yang dapat menyebabkan penalti diulang.
Apa itu tendangan penalti dalam futsal?
Aturan tendangan penalti futsal adalah pelanggaran yang dihukum dengan tendangan bebas langsung yang dilakukan di dalam atau di luar area permainan, atau di garis gawang (di dalam area gawang) saat bola masih dalam permainan.
Di mana tempat melakukan tendangan penalti dalam futsal?
Tendangan penalti dalam futsal dilakukan dari titik penalti, yang terletak di garis area penalti. Lihat gambar di bawah ini.
Berapa jarak tendangan penalti dalam futsal?
Jarak tendangan penalti dalam futsal adalah 6 meter, dari titik penalti ke garis gawang yang terletak di tengah gawang.
Prosedur pelaksanaan tendangan penalti dalam futsal:
- Bola harus diam di titik penalti dan gawang harus ditempatkan dengan benar.
- Eksekutor penalti harus diidentifikasi dengan benar oleh wasit, namun tidak perlu memberitahukan kiper. Tidak ada batasan waktu untuk melakukan tendangan penalti.
- Kiper yang bertahan harus berada di garis gawang, menghadap ke eksekutor tendangan, dan berada di antara tiang gawang sampai bola ditendang dan dimainkan.
Posisi pemain dalam tendangan penalti futsal: Semua pemain, kecuali eksekutor penalti dan kiper yang bertahan, harus:
- Berada di dalam lapangan permainan.
- Berjarak minimal 5 (lima) meter dari bola.
- Berdiri di belakang titik penalti.
- Berada di luar area penalti.
Aturan saat tendangan penalti dalam futsal:
- Eksekutor penalti harus menendang bola dengan kakinya ke arah depan, dan diperbolehkan menggunakan tumit serta melakukan umpan kepada rekan setim selama bola ditendang ke depan.
- Saat tendangan dilakukan, kiper yang bertahan harus memastikan salah satu kakinya menyentuh atau berada di garis gawang.
- Bola dianggap dimainkan ketika bola bergerak jelas setelah tendangan.
- Eksekutor penalti tidak boleh menyentuh bola untuk kedua kalinya sebelum bola disentuh oleh pemain lain.
- Jika tendangan penalti diberikan tepat sebelum atau bersamaan dengan bunyi peluit akhir waktu regulasi babak pertama atau kedua, atau bahkan waktu tambahan, periode tersebut hanya akan berakhir setelah tendangan penalti dilaksanakan.
- Jika ada pemain dari tim bertahan, termasuk kiper, yang melakukan pelanggaran dan tendangan penalti gagal atau diselamatkan, tendangan penalti harus diulang.
- Kiper hanya boleh bergerak secara lateral, yaitu di atas garis gawang, dan tidak boleh bergerak maju sampai bola bergerak.
- Pemain lain harus tetap berada 5 (lima) meter dari bola dan di belakang garis imajiner yang menghubungkan bola.