Awal Mula Olimpiade: Perempuan pada masa itu bahkan tidak diizinkan untuk menonton pertandingan. Namun, mereka masih diperbolehkan berpartisipasi dalam cabang berkuda, tetapi hanya jika mereka adalah pemilik kuda atau kereta yang digunakan dalam kompetisi.
Perempuan pertama yang tercatat memenangkan kompetisi adalah seorang putri dari Sparta. Salah satu alasan perempuan tidak diizinkan ikut serta dalam cabang atletik, tinju, dan gulat adalah karena para peserta bertanding dalam keadaan tanpa busana.
Dalam bahasa Yunani kuno, istilah ”gerak badan” secara harfiah berarti ”bertelanjang.” Praktik bertelanjang ini kemungkinan terkait dengan alasan keagamaan dalam budaya Yunani pada saat itu.
Bagaimanapun, Olimpiade adalah sebuah festival keagamaan untuk menghormati Dewa Zeus, yang menuntut bentuk pemujaan yang berbeda dari kebiasaan sehari-hari.
Meskipun pengendara kuda dan sais kereta tetap mengenakan pakaian, mereka hanya dianggap sebagai pekerja sewaan. Jika mereka menang, penghargaan diberikan kepada pemilik kuda atau kereta, bukan kepada pengendaranya. Lalu bagaimana Awal Mula Olimpiade?
Olaraga yang Dipertandingkan
Awal Mula Olimpiade hanya mempertandingkan satu cabang olahraga yang dikenal sebagai stadion atau stade, yang merupakan lari cepat dengan jarak sekitar 200 meter. Lintasan lari dari abad ke-4 SM masih dapat dilihat dan dikunjungi di lokasi Olimpiade kuno, dengan panjang sekitar 192 meter.
Seiring waktu, cabang stade kemudian ditambah dengan beberapa jenis perlombaan lainnya seperti lari 400 meter, 5.000 meter, lompat jauh, lempar cakram, lempar lembing, gulat, tinju, serta pertandingan yang menggabungkan teknik gulat dan bantingan.
Ada juga perlombaan lari cepat di mana para peserta tetap bertelanjang namun dilengkapi dengan pelindung kepala dan tulang kering. Kemudian, cabang olahraga berkuda pun diperkenalkan, termasuk perlombaan kereta dengan empat kuda, balap kuda, dan balap kereta yang ditarik oleh keledai.
Tujuan Olimpiade Sebenarnya
Olimpiade merupakan sebuah festival keagamaan yang didedikasikan untuk memuja Zeus, dewa paling berkuasa dalam mitologi Yunani, yang berasal dari Gunung Olimpia (gunung tertinggi di Yunani dengan ketinggian hampir 10.000 kaki).
Selain Zeus, dewa-dewa lain juga dipuja di wilayah suci Olimpia, tetapi Zeus adalah yang paling dihormati di antara semuanya. Ia memiliki sebuah kuil pemujaan khusus yang menampilkan patungnya, terbuat dari emas dan gading, yang dibuat oleh seniman ternama pada masanya, Pheidias dari Athena. Patung dan kuil ini kini dianggap sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia kuno.
Tempat Olimpiade Dilaksanakan
Olimpiade kuno selalu diadakan di lokasi yang sama, yaitu di kawasan Peloponnese, barat laut Yunani. Tempat ini sulit dijangkau, bahkan dari pusat-pusat kehidupan politik seperti Athena dan Sparta.
Peserta dan penonton tidak hanya berasal dari Yunani, tetapi juga dari berbagai wilayah yang dipengaruhi oleh budaya Yunani, mulai dari Spanyol hingga Georgia.
Setelah kematian Alexander Agung pada tahun 323 SM, wilayah Yunani meluas hingga ke timur mencapai Afghanistan dan Pakistan. Lokasi penyelenggaraan Olimpiade dikenal sebagai Olimpia, yang namanya diambil dari Gunung Olympia yang terletak di sebelah utara tempat pemujaan ini.
Hadiah Pemenang
Pemenang Olimpiade kuno diberi mahkota dari anyaman ranting pohon zaitun yang diambil dari perkebunan suci Olimpia, Altis. Penghargaan ini hanya diberikan kepada pemenang dan tidak ada hadiah lain yang diberikan kepada peserta lain.
Sebagai bentuk penghargaan lainnya, pemenang mungkin juga diabadikan melalui patung. Terkadang, kota asal pemenang akan menganugerahkan hadiah tambahan, seperti uang atau hak istimewa untuk makan di balai kota seumur hidup.