Bulu tangkis merupakan permainan rekreasi maupun kompetitif yang bisa dimainkan dalam format tunggal (satu lawan satu) atau ganda (dua pasangan saling berhadapan). Tujuan utama permainan ini adalah meraih poin dengan memukul shuttlecock melewati net hingga jatuh di lapangan lawan, sehingga lawan gagal mengembalikan shuttlecock atau melakukan kesalahan.
Karakteristik raket yang ringan serta desain shuttlecock membuat permainan ini berlangsung sangat cepat, menuntut kecepatan dan reaksi yang baik dari para pemain. Dalam bulutangkis kompetitif, lapangan dibagi oleh net, dengan setiap pemain atau pasangan mempertahankan area lapangannya sendiri.
Untuk menjalankan permainan dengan baik, beberapa hal berikut perlu diperhatikan:
- Pemain harus melakukan servis dengan memukul shuttlecock melewati net dan mendarat di area lawan yang tepat.
- Setelah shuttlecock berhasil melewati net tanpa menyentuhnya, lawan harus menentukan pukulan terbaik untuk mengembalikan shuttlecock demi meraih poin atau keuntungan strategis.
- Poin diraih jika seorang pemain mampu membuat shuttlecock jatuh di lapangan lawan atau membuat lawan gagal mengembalikan shuttlecock atau memukulnya ke luar batas.
Dalam bulu tangkis, poin bisa didapatkan tanpa memperhitungkan siapa yang melakukan servis terlebih dahulu.
Sejarah Bulu TangkisÂ
Asal usul bulu tangkis dapat ditelusuri kembali ke pertengahan tahun 1800-an, ketika perwira militer Inggris yang bertugas di India menciptakan permainan ini. Awalnya, permainan ini dikenal sebagai ‘battledore‘ dan berbeda dari bulutangkis saat ini karena menggunakan kok alih-alih bola, yang tetap menjadi ciri khas permainan ini hingga sekarang.
Seperti halnya banyak olahraga raket lainnya, bulutangkis di Inggris pada awalnya dimainkan oleh kalangan atas. Namun, berbeda dari versi atletik yang kita kenal sekarang, permainan ini dulu hanyalah sebuah kompetisi sederhana di mana para pemain berusaha mempertahankan kok di udara sebanyak mungkin tanpa menyentuh tanah.
Perubahan besar pada permainan ini terjadi pada pertengahan 1800-an ketika perwira Inggris di India memperkenalkan penggunaan net dan lapangan. Ketika para perwira tersebut kembali ke Inggris, mereka memperkenalkan permainan ini di rumah Duke of Beaufort di Badminton House, Gloucestershire. Sejak saat itu, permainan ini dikenal dengan nama bulutangkis.