Disiplin juga sangat penting bagi bek sayap; jika area ini adalah titik lemah tim Anda, formasi 4-3-3 mungkin bukan pilihan terbaik. Hal ini juga menunjukkan bahwa formasi ini seringkali bergantung pada pemain berkualitas tinggi di posisi kunci, seperti gelandang bertahan.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, tim-tim yang memiliki pemain kelas dunia semakin sering menggunakan formasi 4-3-3 untuk memaksimalkan kemampuan mereka. Mari kita bahas beberapa contoh paling efektif dari penggunaan formasi ini.
Ccara Menghentikan Formasi 4-3-3
Formasi 4-3-3 dikenal kuat, baik saat menguasai bola maupun saat bertahan. Namun, ada cara untuk menghentikan formasi ini. Salah satu caranya adalah dengan bermain di sekitar tekanan tinggi dari formasi 4-3-3, bukan mencoba melewatinya.
Contoh yang baik adalah ketika tim PSG yang dilatih Thomas Tuchel mengalahkan Liverpool 2-1 di Liga Champions 2018. PSG menggunakan formasi 3-3-4 yang tidak biasa saat menguasai bola, memperlebar permainan dan membuat lini tengah Liverpool yang berisi tiga pemain menjadi sempit dan tidak efektif. Dengan menciptakan keunggulan jumlah pemain di area sayap, strategi ini berhasil meredam kekuatan formasi 4-3-3.
Untuk menghentikan tim yang bermain dengan 4-3-3, pemain bertahan harus sangat sabar dan cermat dalam memilih umpan, bahkan saat di bawah tekanan. Oleh karena itu, memiliki bek tengah yang pandai mengoper bola sangat penting untuk melawan formasi ini.
Saat bola berada di area yang lebih tinggi di lapangan, sering kali ada peluang untuk memanfaatkan garis pertahanan tinggi dengan mengirim umpan panjang di belakang mereka, menciptakan situasi satu lawan satu dengan kiper. Meskipun garis pertahanan tinggi punya keuntungan, itu juga bisa dieksploitasi untuk menyerang tim yang menggunakan formasi ini.
Aspek penting lainnya adalah kebugaran; tim harus mampu menyamai atau bahkan melebihi stamina dan energi lawan. Dengan strategi yang fokus pada membatasi peluang lawan dan mengalahkan tekanan mereka untuk maju, ada peluang besar untuk membuat formasi 4-3-3 menjadi kurang efektif.
