Formasi 5-3-2: Kekuatan, Kelemahan & Cara Melawannya

Pada tahun 1960-an, pelatih Aymoré Moreira menggunakan formasi 5-3-2 untuk mengoptimalkan kemampuan pemain legendaris seperti Pelé dan Garrincha. Formasi ini memungkinkan mereka untuk bermain lebih bebas dan eksplosif.

Formasi 5-3-2 memiliki beberapa kelebihan, namun juga memiliki kelemahan yang bisa dimanfaatkan oleh lawan. Fakta bahwa formasi ini tidak sepopuler formasi dengan tiga bek tengah lainnya, seperti 3-5-2 atau 3-4-3, menunjukkan adanya kekurangan dalam sistem ini.

Ketika menghadapi formasi 5-3-2, fokus utama Anda seharusnya pada pemanfaatan lebar lapangan. Lini tengah yang sempit pada formasi ini seringkali meninggalkan banyak ruang di sisi lapangan. Dengan mendorong pemain sayap atau bek sayap Anda ke depan, Anda bisa menciptakan keunggulan jumlah pemain di sisi lapangan, yang akan membuat tim bertahan kesulitan. Ini bisa membuka peluang untuk mengalahkan bek sayap dan bek tengah di sisi tertentu.

Selain itu, lini tengah formasi 5-3-2 dapat menjadi sasaran untuk menciptakan keunggulan penguasaan bola. Meskipun formasi ini solid dalam bertahan, tiga pemain di lini tengah bisa kewalahan jika Anda menambah pemain di lini tengah Anda untuk menciptakan formasi yang lebih dinamis.

ADVERTISEMENT

Formasi seperti 3-4-3 bisa membantu Anda mendominasi lini tengah sekaligus menempatkan banyak pemain di sepertiga akhir lapangan lawan. Formasi lain seperti 4-3-3 atau 4-2-3-1 juga bisa digunakan, karena mereka menawarkan keseimbangan yang baik antara serangan dan pertahanan.

Sementara itu, formasi 3-5-2 bisa digunakan untuk lebih fokus menyerang melalui sisi sayap, dan formasi 4-1-4-1 dapat membantu mendominasi lini tengah sambil tetap menjaga pertahanan yang solid.

Baca Juga:  Profil Elkan Baggott, Bek Tangguh Timnas Indonesia
ADVERTISEMENT

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU

TERPOPULER