Jenis Offside dan Penjelasan Aturannya

Aturan offside awalnya merupakan bagian dari peraturan sepak bola yang ditetapkan pada abad kesembilan belas oleh sekolah umum Inggris.

JADWAL BOLA: BRI Liga 1, EPL, La Liga, Serie A & Lainnya. Selengkapnya
X

Aturan ini menjelaskan bahwa seorang pemain penyerang dianggap jenis offside jika ada bagian tubuhnya, kecuali tangan dan lengan, berada di area tim lawan tanpa adanya pemain lain dari tim lawan yang berada di antara mereka dan penjaga gawang saat bola diarahkan ke depan.

Ketentuan ini tidak berlaku apabila hanya tangan dan lengan pemain penyerang yang berada di area tim lawan.

Selama bertahun-tahun, interpretasi aturan offside telah mengalami perubahan untuk memberikan keuntungan lebih kepada tim penyerang, meskipun prinsip dasar penerapan aturan ini tetap konsisten.

Jadi apa itu offside?

Berada dalam posisi offside bukanlah sebuah pelanggaran. Namun, pelanggaran terjadi ketika pemain yang berada dalam posisi offside memainkan atau berupaya memainkan bola, karena tindakan tersebut dianggap sebagai “berpartisipasi aktif dalam permainan”.

Di masa lalu, aturan menetapkan bahwa pemain penyerang tidak boleh berada di depan bola saat bola ditendang ke depan. Namun, seiring waktu, aturan ini telah mengalami berbagai modifikasi dan penyesuaian untuk meningkatkan keseruan permainan, memudahkan pemahaman bagi penonton, dan memberikan lebih banyak peluang mencetak gol bagi pemain ofensif.

Menurut perubahan terbaru yang dikeluarkan oleh IFAB (Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional), seorang pemain dianggap melakukan pelanggaran offside jika ia jelas-jelas berusaha memainkan bola, berada cukup dekat dengan bola hingga memengaruhi lawan, atau melakukan tindakan yang secara langsung memengaruhi lawan.

Dengan kata lain, jika Anda berada dalam posisi offside, tindakan terbaik adalah tetap pasif, membiarkan permainan berlanjut, dan bergerak ke posisi onside sebelum berkontribusi lagi dalam permainan.

Offside semi-otomatis yang baru

Pada 16 November 2022, Teknologi Offside Semi-Otomatis (SOAT) pertama kali diterapkan dalam ajang Liga Champions. Roberto Rosetti, kepala ofisial UEFA, menyatakan bahwa teknologi ini dirancang untuk “meningkatkan alur permainan dan konsistensi keputusan,” serta membantu pemain lebih cepat kembali ke posisi onside.

Baca Juga:  Hasil Piala Asia 2023: Laga Australia Vs Indonesia Berakhir 4-0

Dengan adanya teknologi ini, keputusan offside kini dapat dibuat dengan lebih cepat dan akurat. Teknologi ini menggunakan beberapa kamera untuk memantau pergerakan bola sekaligus pergerakan pemain. Selain itu, SOAT juga telah digunakan pada Piala Dunia di Qatar, menandai kemajuan signifikan dalam mendukung akurasi keputusan wasit.

Itulah Jenis Offside yang wajib anda tahu

Bagikan:

WhatsApp Icon IDXSport Hadir di WhatsApp Channel Follow

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU