Hukuman kartu merah dalam futsal memberikan dampak signifikan pada tim yang menerimanya. Pemain yang mendapatkan kartu merah harus keluar dari lapangan dan tidak dapat kembali bermain selama sisa pertandingan. Akibatnya, tim yang kehilangan pemain tersebut harus melanjutkan permainan hanya dengan empat pemain di lapangan.
Namun, tim yang terkena kartu merah memiliki opsi untuk menggantikan pemain yang keluar setelah memenuhi salah satu dari dua kondisi: durasi waktu dua menit telah berlalu atau tim lawan berhasil mencetak gol.
Ketentuan ini membantu menjaga keseimbangan kompetisi di lapangan. Untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan tersebut, pencatat waktu atau asisten wasit bertanggung jawab mengawasi durasi hukuman dua menit. Meski demikian, pemain pengganti hanya diperbolehkan masuk ke lapangan ketika bola sedang di luar permainan dan setelah mendapat izin dari wasit.
Kartu merah diberikan kepada pemain atas pelanggaran berat, termasuk menerima dua kartu kuning dalam satu pertandingan atau melakukan tindakan yang dianggap fatal.
Beberapa contoh tindakan yang dapat berujung kartu merah meliputi perilaku kekerasan, seperti memukul atau menendang dengan sengaja; meludahi pemain lawan atau individu lain di lapangan; serta sengaja menghalangi peluang mencetak gol yang jelas. Selain itu, menyentuh bola dengan tangan secara sengaja juga termasuk pelanggaran serius jika bertujuan untuk menghalangi gol.
Keputusan wasit untuk mengeluarkan kartu merah tidak hanya berfungsi sebagai hukuman bagi pelaku pelanggaran tetapi juga sebagai bentuk peringatan kepada seluruh pemain agar menjaga sportivitas selama pertandingan.
Dengan adanya aturan yang tegas, diharapkan setiap pemain dapat bermain dengan penuh tanggung jawab dan menghindari tindakan-tindakan yang merugikan timnya sendiri maupun merusak jalannya pertandingan.
Kartu Merah dalam Futsal
Kapan kartu merah diberikan dalam futsal? Berikut adalah penjelasan aturan terkait kartu merah dalam olahraga ini.
Pelanggaran yang Berujung Kartu Merah
Pemain atau pemain cadangan yang melakukan pelanggaran tertentu akan menerima kartu merah dan dikeluarkan dari lapangan.
Menghalangi Gol dengan Tangan
Jika seorang pemain menggunakan tangan untuk mencegah terciptanya gol atau peluang mencetak gol yang jelas, pemain tersebut akan dikeluarkan, kecuali penjaga gawang di area penaltinya sendiri. Pelanggaran ini berlaku di mana pun pelanggaran terjadi.
Apa itu Peluang Gol yang Jelas?
Beberapa hal yang dipertimbangkan dalam menentukan peluang gol yang jelas:
- Jarak antara tempat pelanggaran dengan gawang.
- Arah permainan.
- Kemungkinan pemain menyerang tetap menguasai bola.
- Posisi serta jumlah pemain bertahan, termasuk penjaga gawang.
- Apakah gawang dalam kondisi “tidak terlindungi”.
Situasi Tanpa Peluang Gol yang Jelas
Jika penjaga gawang berada di depan gawangnya untuk melakukan pertahanan, tidak dianggap sebagai situasi peluang gol yang jelas meskipun kriteria lain terpenuhi.
Menggerakkan Mistar Gawang
Seorang pemain bertahan yang memindahkan atau menjatuhkan mistar gawang untuk mencegah bola masuk ke gawang akan menerima kartu merah.
Pelanggaran Serius dan Kartu Merah
Pemain akan dihukum kartu merah jika melakukan pelanggaran berat seperti:
- Kekerasan yang membahayakan lawan.
- Menggigit atau meludahi orang lain.
- Menggunakan bahasa atau tindakan yang menghina atau kasar.
- Mendapatkan kartu kuning kedua dalam pertandingan yang sama.
Pelanggaran di Area Penalti
Jika seorang pemain melakukan pelanggaran yang menghalangi peluang gol di area penalti, wasit akan memberikan kartu kuning jika pelanggaran tersebut merupakan upaya merebut bola. Untuk pelanggaran lainnya, seperti menarik, mendorong, atau tidak berusaha merebut bola, kartu merah akan diberikan.
Kiper Menggunakan Tangan di Luar Area Penalti
Kiper yang mencegah gol atau peluang gol yang jelas dengan tangan di luar area penaltinya, terutama jika gawang tidak terlindungi, akan dikeluarkan.
Konsekuensi Kartu Merah
Pemain yang menerima kartu merah harus meninggalkan area sekitar lapangan dan zona teknis. Jika pelanggaran dilakukan oleh anggota staf pelatih, tetapi pelaku tidak dapat diidentifikasi, pelatih kepala akan menerima sanksi tersebut.
Aturan ini bertujuan menjaga sportivitas dan integritas dalam permainan futsal.