Kenapa Australia Main Asia? pertanyaan ini dimulai dengan kisah panjang. Piala Dunia, turnamen sepak bola quadrennial yang menghadirkan pesona dan drama, telah menyaksikan berbagai momen bersejarah. Salah satu tim yang memberikan kontribusi menarik untuk panggung tersebut adalah Australia, yang telah menunjukkan perkembangan yang signifikan.
Australia, setelah penampilan mengesankan di babak penyisihan grup Piala Dunia 2022, berhasil melangkah ke babak 16 besar. Di fase tersebut, mereka berhadapan dengan juara bertahan, Argentina, yang diperkuat oleh Lionel Messi. Meskipun tersingkir dari kompetisi setelah menghadapi La Albiceleste yang kuat, Australia meninggalkan kesan kuat.
Tim ini bukan hanya memberikan penampilan menarik di lapangan, tetapi juga membuktikan bahwa mereka adalah kekuatan yang patut diperhitungkan di tingkat internasional. Dengan prestasi gemilang di Konfederasi Sepakbola Oceania (OFC), Australia akhirnya beralih ke konfederasi lain untuk menghadapi kompetisi yang lebih sengit dan prestisius.
Australia telah mencatat sejarah sukses dalam upayanya untuk bersaing di panggung dunia sepak bola. Dengan bakat-bakat unggul seperti Siphiwe Tshabalala di Piala Dunia 2010 atau perjalanan menarik Kroasia di Rusia, Piala Dunia terus memberikan kesempatan bagi negara-negara untuk menonjolkan kemampuan mereka di tingkat global.
Australia, dengan kemajuan dan semangat bersaingnya, telah membuktikan bahwa mereka layak mendapat perhatian dalam kompetisi sepak bola dunia.
Dari Frustasi ke Sukses di AFC
Australia, meskipun menjadi kekuatan terdepan di Konfederasi Sepakbola Oceania (OFC), terus mengalami frustrasi dalam upaya mereka untuk mencapai putaran final Piala Dunia. Rendahnya peringkat OFC membuat mereka harus mengikuti fase play-off antarbenua secara terus-menerus.
Sejak tahun 1966 hingga 2002, Australia mengalami serangkaian kegagalan di fase play-off, dengan tim seperti Korea Utara, Israel, Skotlandia, Argentina, Iran, dan Uruguay menjadi penghalang di berbagai edisi Piala Dunia.
Meskipun menjadi tim terkuat di OFC, Australia terus-menerus harus bersaing di babak play-off, di mana tiket untuk lolos ke Piala Dunia sangat sulit didapat. Namun, segalanya berubah pada tahun 2005.
Pada tahun tersebut, Australia mengambil keputusan berani dengan mengundurkan diri dari OFC dan beralih ke Konfederasi Sepakbola Asia (AFC). Keputusan ini diambil untuk mendapatkan rute play-off yang lebih mudah dan memiliki jaminan tiket otomatis ke Piala Dunia.
Langkah ini membawa perubahan besar. Australia tidak hanya mendapatkan kepastian tiket otomatis ke Piala Dunia, tetapi mereka juga mencatat partisipasi yang sukses setiap kali tampil di turnamen tersebut, yaitu pada tahun 2006, 2010, 2014, 2018, dan 2022.
Bergabung dengan AFC telah membuka pintu kesuksesan bagi Socceroos, dan mereka sekarang menjadi pesaing yang tangguh di panggung sepak bola internasional.
Keputusan Bersejarah pada 2005
Pada tahun 2005, Australia mengajukan permohonan resmi untuk berpindah dari Konfederasi Sepakbola Oceania (OFC) ke Konfederasi Sepakbola Asia (AFC). Keinginan ini didasarkan pada tujuan untuk mendapatkan rute play-off yang lebih mudah dan memastikan tiket otomatis ke Piala Dunia.
Hanya setahun setelah pengajuan permohonan, mantan presiden FIFA, Sepp Blatter, menerima permintaan Australia. Keputusan ini diumumkan sebagai langkah sejarah yang akan membawa Australia ke AFC.
Proses pemindahan konfederasi memiliki tiga kondisi utama yang harus dipenuhi, yaitu persetujuan FIFA, tanpa keberatan dari negara-negara yang sudah ada di zona tujuan, dan persetujuan dari konfederasi tujuan. Australia berhasil memenuhi semua syarat ini.
Sebagai tanggapan atas keputusan ini, Blatter menyatakan, “Semua peserta senang dengan langkah ini dan ini terjadi, Komite Eksekutif menyetujuinya berdasarkan statuta [FIFA].” Keputusan ini tidak hanya menguntungkan Australia tetapi juga memberikan dampak positif bagi AFC dan merubah dinamika sepak bola di kawasan tersebut.
Itulah alasan Kenapa Australia Main Asia.