Peraturan Tinju | Perbedaan utama tinju dengan olahraga bela diri lainnya terletak pada bagian tubuh yang digunakan. Dalam tinju, pemain hanya diperbolehkan menggunakan tangan untuk menyerang lawan.
Tidak ada catatan pasti yang menunjukkan kapan tinju pertama kali ditemukan. Namun, beberapa sumber menyebutkan bahwa pertandingan tinju pertama terjadi pada tahun 688 sebelum masehi di Yunani.
Ring Tinju
Peraturan tinju pertama soal ring tinju. Ring tinju adalah arena tempat dua petinju bertanding. Ring ini berbentuk panggung dengan tinggi sekitar 1,5 meter dan memiliki alas berbentuk persegi. Ukuran ring umumnya berkisar antara 3,66 hingga 4,88 meter persegi.
Setiap sisi ring dilengkapi dengan empat tali sebagai pembatas yang menandai batas arena. Selain tali pembatas, ring juga memiliki empat sudut, di mana dua sudut yang berseberangan digunakan sebagai tempat istirahat petinju sebelum memulai ronde berikutnya.
Bagian bawah lantai ring harus dilapisi dengan busa dan karet untuk memperkuat serta meredam benturan saat petinju bertanding.
Perlengkapan Petinju
Salah satu hal paling penting dalam Peraturan tinju adalah keamanan petinju. Sebelum memulai pertarungan, setiap petinju wajib memilii perlengkapan-perlengkapan yang sesuai aturan. Hal itu diperlukan untuk keselamatan masing-masing petinju.
Berikut beberapa perlengkapan yang harus dikenakan petinju sebelum memulai pertandingan:
1. Sarung Tinju
Sarung tinju umumnya dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan beratnya. Pemilihan berat sarung tinju ini disesuaikan dengan berat dan tinggi badan petinju yang menggunakannya. Berikut panduan penggunaan sarung tinju:
- Tinggi: 150-166 cm, Berat: 40-60 kg, gunakan sarung tinju dengan berat 8 ons.
- Tinggi: 160-170 cm, Berat: 55-70 kg, gunakan sarung tinju dengan berat 10 ons.
- Tinggi: 170-180 cm, Berat: 65 kg ke atas, gunakan sarung tinju dengan berat 12 ons.
Sarung tinju yang digunakan dalam pertandingan umumnya disebut Profesional Fight Gloves. Sarung tinju berkualitas biasanya terbuat dari bahan kulit dan dilengkapi busa di bagian dalam untuk melindungi tangan petinju.
2. Kostum
Dalam pertandingan profesional, setiap petinju diwajibkan mengenakan celana pendek yang longgar dan menggunakan sabuk untuk memastikan celana tetap pada tempatnya selama bertanding. Tidak ada aturan khusus mengenai jenis celana yang harus dipakai, asalkan celana tersebut tidak mengganggu gerakan petinju.
Di level profesional, petinju harus bertanding tanpa mengenakan baju, alias bertelanjang dada. Namun, pada pertandingan di level amatir, petinju diizinkan untuk memakai pakaian.
3. Sepatu Tinju
Sepatu yang digunakan dalam tinju harus memiliki sol karet untuk mencegah petinju tergelincir di atas ring. Sepatu ini juga harus memiliki tinggi yang melebihi mata kaki guna memberikan dukungan tambahan pada pergelangan kaki selama pertandingan.
4. Pelindung Gigi
Alat ini disebut pelindung gigi (mouthguard) dan berfungsi melindungi gigi petinju dari cedera saat menerima pukulan ke arah wajah.
Waktu Pertandingan
Dalam pertandingan tinju, biasanya berlangsung selama 12 ronde. Namun, jumlah ronde dapat bervariasi tergantung kesepakatan antara kedua petinju. Setiap ronde berdurasi 3 menit.
Sepuluh detik sebelum ronde berakhir, lonceng akan dibunyikan oleh juri sebagai tanda bahwa ronde hampir selesai. Setelah ronde selesai, setiap petinju diberi waktu istirahat selama satu menit.
Selama waktu istirahat ini, petinju diperbolehkan untuk minum, mengobati luka, dan mendengarkan instruksi dari pelatih.