Dengan Jepang di ambang tersingkir di turnamen bola voli putri Olimpiade Paris 2024, kemenangan tim 3-0 (25-17, 25-22, 25-12) atas Kenya pada Sabtu mungkin merupakan pertandingan terakhir kapten tim Sarina Koga yang gemilang.
Bintang berusia 28 tahun ini mengumumkan pada bulan Juni bahwa Olimpiade Paris akan menjadi turnamen terakhir dalam kariernya. Ia mengucapkan selamat tinggal dengan cara yang luar biasa, memimpin tim Asia dalam pertandingan tersebut dengan 16 poin.
Setelah pertandingan, ia mendapat tepuk tangan dari lebih dari 10.000 penggemar di South Paris Arena 1, sementara dengan sangat emosional, ia dihibur oleh rekan satu timnya.
“Merasakan dukungan dari para penggemar Jepang di Paris sungguh luar biasa,” katanya setelah pertandingan terakhirnya. “Kami mendengar sorak-sorai dari tribun penonton di setiap pertandingan dan itu benar-benar menyemangati kami di lapangan dan memberi kami lebih banyak kekuatan. Saya senang bahwa hari ini, setelah dua kekalahan, kami mampu bangkit dan berjuang. Hari ini, saya tidak berpikir untuk menjadi kapten, saya hanya berjuang sebagai Sarina Koga, yang mencintai bola voli.”
Koga telah menjadi salah satu pilar tim nasional Jepang dalam dekade terakhir sejak ia bergabung pada tahun 2015 dan telah memainkan peran penting bagi tim Asia. Olimpiade Paris adalah yang kedua baginya bersama Jepang karena ia juga menjadi bagian dari tim dalam pertandingan kandang mereka di Olimpiade Tokyo tiga tahun lalu.
“Kami tidak akan memiliki kapten untuk maju, jadi saya pikir kami harus menempuh perjalanan panjang untuk menemukan jati diri kami sebenarnya tanpa dia,” kata pemain tengah Airi Myiabe. “Ini akan sangat sulit, tetapi kita semua harus berdiri tegak dan tahu apa yang dapat kita lakukan.”
Pemain penyerang luar, yang merupakan istri dari bintang tim nasional putra negaranya, Yuji Nishida, membantu Jepang memenangkan medali emas pada Kejuaraan Asia 2017 dan juga membawa mereka ke podium Liga Negara Bola Voli 2024 di tempat kedua, sehingga masuk dalam Tim Impian turnamen tersebut.
Koga juga mempunyai karier yang cemerlang di level klub, menghabiskan hampir seluruh kariernya bersama NEC Red Rockets, di mana ia memenangkan empat gelar Jepang dan satu medali emas Kejuaraan Klub Asia.
 atas Kenya pada Sabtu mungkin merupakan pertandingan terakhir kapten tim Sarina Koga yang gemilang.){kind=link}