Boxing Day yang jatuh pada 26 Desember setiap tahunnya, telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam sejarah sepak bola Inggris, terutama di liga inggris Premier League (EPL). Meskipun istilah “Boxing” sering kali mengingatkan kita pada olahraga tinju, tradisi Boxing Day justru berkaitan erat dengan kebiasaan masyarakat Inggris pasca-Natal.
Sepak bola menjadi salah satu hiburan utama yang dinikmati pada hari tersebut. Nama Boxing Day sendiri berasal dari tradisi lama yang sudah ada sejak masa pemerintahan Ratu Victoria (1837-1901). Pada waktu itu, para pekerja dan pelayan rumah tangga di Inggris akan menerima hadiah dalam bentuk kotak (box) berisi uang atau barang dari majikannya.
Boxing Day juga menjadi hari libur bagi mereka, sehingga mereka bisa pulang untuk merayakan Natal bersama keluarga. Selain itu, 26 Desember juga telah ditetapkan sebagai hari libur nasional di Inggris sejak tahun 1871. Jika tanggal 26 Desember jatuh pada hari Sabtu, maka hari libur dipindah ke hari Senin berikutnya, dan jika jatuh pada hari Minggu, liburan akan digeser ke hari Selasa.
Boxing Day dan Tradisi Sepak Bola
Seiring berjalannya waktu, Boxing Day tidak hanya menjadi hari libur dan momen berkumpul bagi keluarga. Hari tersebut juga menjadi tradisi yang sangat identik dengan sepak bola Inggris. Sementara banyak liga sepak bola di seluruh dunia memilih untuk menghentikan kompetisi selama periode Natal.
Liga Inggris justru mempertahankan jadwal padat dengan pertandingan pada 26 Desember. Ini menjadi bagian dari rangkaian pertandingan Natal dan Tahun Baru. Boxing Day pertama kali dimainkan pada 26 Desember 1860 dalam laga Derby Rules yang mempertemukan Sheffield dengan Hallam. Laga ini berakhir dengan kemenangan Sheffield 2-0, dan menjadi salah satu pertandingan derby tertua di dunia.
Sejak saat itu, tradisi Boxing Day semakin meluas, terutama setelah dibentuknya Football League pada tahun 1888, yang kemudian berkembang menjadi Premier League seperti yang kita kenal sekarang. Pada 26 Desember 1988, pertandingan Boxing Day melibatkan tim-tim besar seperti Derby County vs Bolton Wanderers dan West Bromwich Albion vs Preston North End, yang semakin memperkuat tradisi ini dalam sepak bola Inggris.
Pertandingan Boxing Day di Premier League
Sebelum musim 1957/1958, Liga Inggris tidak hanya mengadakan pertandingan pada Boxing Day, tetapi juga pada Hari Natal itu sendiri. Sebagai contoh, pada musim 1957, beberapa tim harus melakoni pertandingan ganda (double-header) antara 25 dan 26 Desember.
Salah satu pertandingan legendaris yang terjadi pada periode ini adalah pertemuan antara Manchester United dan Luton Town pada 25-26 Desember 1957. Pertandingan pertama di Old Trafford, Manchester, berakhir dengan kemenangan MU 3-0. Sedangkan pertandingan kedua di Kenilworth Road, Luton, berakhir imbang 2-2.
Format double-header ini akhirnya dihentikan setelah musim tersebut. Sejak saat itu, Boxing Day menjadi pertandingan utama yang diadakan sekitar Natal. Apa yang membuat Boxing Day begitu istimewa dalam Premier League adalah atmosfer kompetisi yang tetap berlangsung meskipun banyak liga lain memilih untuk berlibur.
Bagi para penggemar sepak bola, Boxing Day menjadi momen untuk menyaksikan tim favorit mereka bertanding setelah perayaan Natal. Tidak jarang, pertandingan pada hari ini menyajikan drama dan kejutan yang memikat. Hal ini membuatnya menjadi salah satu hari yang paling dinantikan dalam kalender kompetisi Liga Inggris.
Selama periode Natal dan Tahun Baru, setiap tim Premier League bisa memainkan hingga tiga pertandingan. Boxing Day menjadi yang paling penting dan paling dekat dengan Hari Natal. Oleh karena itu, laga-laga pada Boxing Day sering kali memiliki pengaruh besar terhadap persaingan di papan atas, serta menjadi sorotan utama di kalangan penggemar sepak bola dunia.