Sejarah dan Prestasi Taekwondo di Olimpiade

Paris 2024 menjadi panggung selanjutnya bagi para atlet taekwondo untuk menambahkan babak baru dalam sejarah prestasi mereka. Persaingan cabang olahraga ini di Olimpiade 2024 akan semakin ketat. Namun, ambisi untuk meraih prestasi tertinggi di Olimpiade Paris 2024 akan sangat dinatikan.

Taekwondo merupakan sebuah seni bela diri tradisional Korea. Cabang olahraga ini telah menempati peran penting dalam Olimpiade sejak pengakuan internasionalnya. Dengan keanggotaan dari 208 negara, World Taekwondo, yang sebelumnya dikenal sebagai World Taekwondo Federation (WTF) hingga mengubah namanya pada Juni 2017, telah memainkan peran dalam sejarah Olimpiade.

Pengakuan World Taekwondo oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC) terjadi pada 17 Juli 1980 pada sesi ke-83 di Moskow, Uni Soviet. Namun, perjalanan cabang olahraga ini menuju Olimpiade tidak segera terwujud. Taekwondo pertama kali diadopsi sebagai olahraga demonstrasi pada Olimpiade 1988 di Seoul, Korea Selatan.

Taekwondo kemudian mendapatkan status resmi pada 4 September 1994 di sesi IOC ke-103 di Paris, Prancis untuk pertandingan Olimpiade Sydney 2000. Taekwondo tidak hanya dikenal sebagai keterampilan bertarung fisik, tetapi juga sebagai disiplin yang memperkaya semangat dan kehidupan melalui pelatihan tubuh dan pikiran.

ADVERTISEMENT

Saat ini, taekwondo telah meraih reputasi global dan dinyatakan sebagai salah satu olahraga resmi di Olimpiade. Hal ini memberikan kesempatan bagi atlet dari seluruh dunia untuk bersaing di panggung kejuaraan taekwondo internasional.

Taekwondo di Olimpiade

Taekwondo telah menjadi salah satu bagian tak terpisahkan dari Olimpiade sejak dimasukkan sebagai cabang resmi mulai dari Sydney 2000 setelah beberapa tahun menjadi disiplin demonstrasi. Dalam perkembangannya, olahraga ini awalnya didominasi oleh atlet-atlet Asia.

Akan tetapi, cabang olahraga ini kemudian mulai populer dan menarik perhatian global. Partisipasi atlet dalam kejuaraan taekwondo pun semakin beragam. Bahkan dari berbagai benua, termasuk Eropa, Amerika, dan Afrika ikut berpartisipasi.

ADVERTISEMENT

Pada Olimpiade Sydney 2000, hampir setengah dari total 24 medali yang diperebutkan dalam taekwondo dimenangkan oleh atlet-atlet Asia. Namun, tren ini mengalami pergeseran signifikan di London 2012 dan Rio 2016, di mana daftar peraih medali menjadi lebih beragam dan mewakili berbagai bagian dunia.

Baca Juga:  Ukuran Arena, Barbel & Perlengkapan Angkat Besi

Tokyo 2020 menandai momen bersejarah bagi beberapa atlet yang berhasil memenangkan medali emas untuk negara mereka untuk pertama kalinya. Di antara mereka adalah Cheick Sallah Cisse dari Pantai Gading dan Ahmad Abughaush dari Yordania, yang prestasinya tidak hanya mengangkat nama negara mereka tetapi juga mengukir sejarah baru dalam perjalanan mereka.

Tak hanya itu, ada banyak pencapaian luar biasa lainnya seperti yang ditunjukkan oleh Lutalo Muhammad dari Inggris Raya, Kimia Alizadeh dari Iran, dan Abdoulrazak Issoufou dari Niger. Mereka berhasil mempersembahkan medali Olimpiade yang mengesankan bagi negaranya.

ADVERTISEMENT

Paris 2024 menjadi panggung selanjutnya bagi para atlet taekwondo untuk menambahkan babak baru dalam sejarah prestasi mereka. Persaingan cabang olahraga ini di Olimpiade 2024 akan semakin ketat. Namun, ambisi untuk meraih prestasi tertinggi di Olimpiade Paris 2024 akan sangat dinatikan.

ADVERTISEMENT

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU

TERPOPULER