Sulit untuk mengaitkan latihan ini dengan satu orang saja, karena latihan berbasis posisi seperti ini telah digunakan dan diadaptasi oleh berbagai pelatih selama bertahun-tahun. Namun, satu nama yang sering dianggap sebagai pelopor pengembangan Rondo adalah Laureano Ruiz.
Ruiz adalah pelatih asal Spanyol dan mantan pemain Racing Santander dan Gimnástica yang memiliki peran penting dalam pengembangan taktik sepak bola Eropa, terutama selama tahun 1970-an. Banyak yang percaya bahwa “penemuan” Rondo olehnya terjadi sekitar tahun 1957, dipengaruhi oleh pengamatannya terhadap pola permainan sepak bola Hungaria.
Ruiz memperkenalkan Rondo ke Barcelona saat ia menjadi pelatih tim utama dan tim B pada akhir tahun 1970-an. Johan Cruyff, maestro asal Belanda yang saat itu masih menjadi pemain, sangat terpengaruh oleh teknik Ruiz. Cruyff kemudian mengembangkan dan memajukan Rondo dari “permainan menyenangkan sebelum latihan” menjadi elemen penting dalam persiapan taktis dan teknis.
Dampak dari latihan ini masih terasa hingga kini, dengan pelatih papan atas seperti Pep Guardiola dikenal sebagai pendukung besar teknik ini. Sesi latihan Guardiola dengan Manchester City sering kali menunjukkan penggunaan lapangan berukuran 10×10 meter dalam permainan dinamis 8 lawan 2 “Piggy in the Middle”, biasanya dengan umpan satu sentuhan. Secara umum, tujuannya adalah mencapai 20 atau 30 operan berturut-turut tanpa intersepsi.
Ketika kita menyaksikan penampilan terbaik tim City asuhan Pep, jelas terlihat bagaimana jenis latihan ini meningkatkan permainan mereka. Namun, sebelum kita membahas manfaat latihan kelompok Rondo secara lebih mendalam, ada satu pertanyaan singkat yang mungkin perlu kita jawab.
Dari mana nama Rondo berasal?
Meskipun kotak-kotak persegi dapat digunakan untuk area bermain, latihan ini sering kali menggunakan bentuk melingkar.
